Selingkuhannya tewas, Rahmad mengaku hanya sekali menendang leher
Aparat Polsek Samboja bergerak cepat mengamankan Rahmad Hidayat (27), warga pendatang asal Mandailing Natal, Sumatera Utara, yang tinggal di Samboja, Kutai Kartanegara. Rahmad menjadi terduga penganiaya yang berujung tewasnya pasangan selingkuhannya, Maria Dina Natalia (23).
Rahmad telah beristri dan memiliki dua anak. Sebelumnya dia pernah bekerja di tambang batubara di Samboja. Sekarang dia pengangguran. agen poker online terpercaya Indonesia
Sekitar pukul 15.30 Wita, Jumat (24/11), Rahmad sempat dibawa tim Reskrim Polsek Samboja ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie. Namun Rahmad tidak diturunkan dari mobil lantaran dikhawatirkan jadi sasaran amuk keluarga korban.
Rahmad terus berkelit ketika ditanya penganiayaan yang menewaskan Maria. Di tubuh Maria ditemukan sejumlah luka lebam. bandar kiu
"Saya tidak tahu kenapa badannya biru-biru begitu Pak, sampai kemudian meninggal. Saya cuma menendang di lehernya sekali saja," kata Rahmad.
Selama tinggal bersama, Rahmad mengaku sering bertengkar dengan Maria. Diantaranya, gara-gara Maria meminta Rahmad tidak menjadi lelaki pemalas, dan mencari pekerjaan.
"Saya pernah diminta angkat beras, saya tidak mau," akunya. BandarQ
Meski terus dicecar pertanyaan, Rahmad mengaku bingung Maria bisa meregang nyawa. Dia berulang kali membantah, tidak pernah memukuli Maria, di saat bertengkar.
"Tidak pernah saya pukul Pak. Saya cuma tendang di bagian sininya Pak (sambil menunjuk ke bagian leher kanan)," ungkap Rahmad. judi domino
Pengakuan Rahmad, tidak dipercaya begitu saja oleh tim Reskrim Polsek Samboja. Rahmad kembali dibawa ke Samboja untuk keperluan penyelidikan.
Rahmad berada di mobil Avanza hitam bernomor polisi KT 1305 LO dan personel Polsek Samboja lainnya menggunakan mobil Avanza putih bernomor polisi B 43 SIP.
Diketahui, jenazah Maria dibawa oleh Rahmad dari Samboja menggunakan ambulans, ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie, Kamis (23/11) malam. Dia mengaku Maria meninggal karena sakit. Namun demikian, keluarga Maria menduga, Maria tewas usai dianiaya Rahmad.
Rahmad telah beristri dan memiliki dua anak. Sebelumnya dia pernah bekerja di tambang batubara di Samboja. Sekarang dia pengangguran. agen poker online terpercaya Indonesia
Sekitar pukul 15.30 Wita, Jumat (24/11), Rahmad sempat dibawa tim Reskrim Polsek Samboja ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie. Namun Rahmad tidak diturunkan dari mobil lantaran dikhawatirkan jadi sasaran amuk keluarga korban.
Rahmad terus berkelit ketika ditanya penganiayaan yang menewaskan Maria. Di tubuh Maria ditemukan sejumlah luka lebam. bandar kiu
"Saya tidak tahu kenapa badannya biru-biru begitu Pak, sampai kemudian meninggal. Saya cuma menendang di lehernya sekali saja," kata Rahmad.
Selama tinggal bersama, Rahmad mengaku sering bertengkar dengan Maria. Diantaranya, gara-gara Maria meminta Rahmad tidak menjadi lelaki pemalas, dan mencari pekerjaan.
"Saya pernah diminta angkat beras, saya tidak mau," akunya. BandarQ
Meski terus dicecar pertanyaan, Rahmad mengaku bingung Maria bisa meregang nyawa. Dia berulang kali membantah, tidak pernah memukuli Maria, di saat bertengkar.
"Tidak pernah saya pukul Pak. Saya cuma tendang di bagian sininya Pak (sambil menunjuk ke bagian leher kanan)," ungkap Rahmad. judi domino
Pengakuan Rahmad, tidak dipercaya begitu saja oleh tim Reskrim Polsek Samboja. Rahmad kembali dibawa ke Samboja untuk keperluan penyelidikan.
Rahmad berada di mobil Avanza hitam bernomor polisi KT 1305 LO dan personel Polsek Samboja lainnya menggunakan mobil Avanza putih bernomor polisi B 43 SIP.
Diketahui, jenazah Maria dibawa oleh Rahmad dari Samboja menggunakan ambulans, ke kamar jenazah RSUD AW Syachranie, Kamis (23/11) malam. Dia mengaku Maria meninggal karena sakit. Namun demikian, keluarga Maria menduga, Maria tewas usai dianiaya Rahmad.
Komentar
Posting Komentar